Beranda

Rabu, 02 November 2011

Keanekaragaman hayati

Materi ini memuat tentang tentang keanekaragaman hayati yang akan dipelajari di kelas X semester 2 untuk lebih jelasnya silahkan download

Senyum maka bahagialah


Don’t Worry. Be Happy. Syair lagu yang terkenal ini tampaknya lebih bermakna berdasarkan studi terbaru yang menunjukkan bahwa kebahagiaan berkontribusi bagi usia yang lebih panjang.
Orang-orang yang bahagia tidak hanya menikmati hidup, tapi juga cenderung hidup lebih lama. Sebuah studi baru yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, menemukan bahwa orang yang dilaporkan merasa bahagia setiap harinya adalah 35 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mati dalam 5 tahun berikutnya jika dibandingkan dengan mereka yang kurang bahagia.
Penelitian sebelumnya tentang kebahagiaan dan umur panjang telah melihat bagaimana orang memiliki perasaan di masa lalu. Ingatan-ingatan perasaan ini tidak selalu akurat. Tidak semua orang bisa ingat persis bagaimana perasaan mereka pada beberapa hari yang lalu, sehingga informasinya menjadi sedikit kurang sempurna.
Untuk studi ini, para peneliti yang dipimpin Profesor Psikologi di University College London, memantau 3.800 peserta antara usia 52 hingga 79 tahun. Mereka diminta untuk merekam tingkat kebahagiaan mereka, kecemasan dan berbagai emosi lain di empat titik tertentu sepanjang satu hari tertentu.
Berdasarkan jawaban-jawaban mereka, para peneliti membagi para peserta menjadi tiga kelompok berdasarkan tingkat kebahagiaan dan perasaan positif. Masing-masing kelompok adalah sebanding dalam hal etnis, status pekerjaan, kesehatan secara keseluruhan dan pendidikan, tetapi bervariasi dalam hal usia, kekayaan dan apakah mereka merokok atau tidak.
Setelah jangka waktu lima tahun, para peneliti menemukan bahwa, tujuh persen dari kelompok yang kurang bahagia telah meninggal dibandingkan dengan empat persen pada kelompok yang paling bahagia. Kelompok menengah berada di lima persen.
Para peneliti kemudian memeriksa masing-masing kelompok lagi dan mengontrol faktor usia, penyakit kronis, olahraga, konsumsi alkohol, depresi dan sosial ekonomi. Dengan faktor-faktor yang sudah dipertimbangkan ini, mereka menemukan bahwa 35 persen dari kelompok yang paling bahagia memiliki kemungkinan yang kecil untuk meninggal sedangkan kelompok setengah bahagia adalah 20 persen lebih rendah.
Para peneliti menyebutkan bahwa emosi positif mempengaruhi area-area otak yang juga bekerja dalam fungsi pembuluh darah dan peradangan. Hormon kortisol juga dipengaruhi oleh perubahan dalam emosi dan bisa memainkan peran.
Meskipun studi ini tidak secara langsung membuktikan bahwa kebahagiaan mempengaruhi umur, namun tetap menunjukkan bahwa dokter harus memperhatikan keadaan emosional pasien mereka yang lebih tua. Steptoe yakin bahwa temuan ini memberi alasan bagi pentingnya menargetkan kesejahteraan positif pada pasien-pasien yang lebih tua untuk meningkatkan kesehatan mereka.
Kredit: University College London
Jurnal: Andrew Steptoe, Jane Wardle. Positive affect measured using ecological momentary assessment and survival in older men and women. Proceedings of the National Academy of Sciences, 31 Oktober 2011. DOI: 10.1073/pnas.1110892108

Senin, 26 September 2011

Free Download Anti Virus

Teman teman yang punya masalah dengan komputer atau laptop karena terserang virus, saya membantu teman-teman dalam menyediakan berbagai macam anti virus yang anda butuhkan.
Untuk mendownloadx silakan klikDownload atau Download

Kamis, 15 September 2011

Materi Biologi

Kelas X
Semester I
Bab I Biologi bagi Kehidupan
A. Objek Biologi
B. Cabang-cabang Biologi
C. Peran Biologi
Bab II Virus
A. Virus Organisme Aseluler
B. Struktur, Bentuk, dan Ukuran Virus
C. Klasifikasi Virus
D. Perkembangbiakan Virus
E. Peranan Virus bagi Kehidupan
Bab III Archaeobacteria dan Eubacteria
A. Prokaryot
B. Archaeobacteria
C. Eubacteria (Bakteri)
D. Bakteri dan Manusia
Bab IV Protista
A. Protista Mirip Hewan (Protozoa)
B. Protista Mirip Tumbuhan (Ganggang/Alga)
C. Protista Mirip Jamur (Jamur Protista)
Bab V Fungi
A. Zygomycotina
B. Ascomycotina
C. Basidiomycotina
D. Deuteromycotina
E. Lumut Kerak (Liken)/Lichenes
F. Mikoriza
Semester II
Bab VI Tingkat Keanekaragaman dalam Kehidupan
A. Keanekaragaman Gen
B. Keanekaragaman Jenis
C. Keanekaragaman Ekosistem
Bab VII Biodiversitas Di Indonesia
A. Manfaat Keanekaragaman Hayati
B. Keunikan Biodiversitas di Indonesia
C. Kegiatan Manusia yang Memengaruhi Keanekaragaman Hayati
Bab VIII Plantae
A. Bryophyta (Lumut)
B. Pterydophyta (Tumbuhan Paku)
C. Spermathophyta (Tumbuhan Berbiji)
Bab IX Animalia
A. Porifera
B. Coelenterata
C. Plathyhelminthes
D. Nemathelminthes
E. Annelida
F. Mollusca
G. Arthropoda
H. Echinodermata
I. Chordata
Bab X Ekosistem
A. Tingkat Organisasi Kehidupan dalam Ekosistem
B. Komponen Penyusun Ekosistem
C. Interaksi dalam Ekosistem
D. Keseimbangan Ekosistem
E. Suksesi
F. Tipe-tipe Ekosistem
Bab XI Aliran Energi dan Daur Biogeokimia
A. Aliran Energi
B. Rantai Makanan
C. Jaring- jaring Makanan
D. Tingkat Trofik
E. Piramida Ekologi
F. Daur Biogeokimia
Bab XII Pencemaran Lingkungan
A. Macam-macam Pencemaran dan Penyebabnya
B. Perubahan Lingkungan
C. Upaya Pencegahan Pencemaran Lingkungan
D. Parameter Pencemaran dalam Lingkungan
E. Jenis-jenis Limbah dan Pemanfaatan Limbah
Materi Kelas X selanjutnya bisa Anda dapatkan pada Kategori SMA Kelas X pada blog ini.

Rabu, 14 September 2011

Klasifikasi Makhluk Hidup

Musa paradisiaca
Klasifikasi Makhluk Hidup
Urutan tingkatan takson dari yang paling tinggi sampai terendah adalah sebagai berikut:
Tingkatan Takson
Tumbuhan (Padi)
Hewan (Anjing)
Kingdom
Divisi/filum
Kelas
Ordo (Bangsa)
Famili (suku)
Genus (marga)
Spesies (jenis)
Plantae
Spermatophyta
Monocotyledonae
Graminales
Graminae
Oryza
Oryza sativa
Animalia
Chordata
Mammalia
Carnivora
Canidae
Canis
Canis familiaris

 Pemberian nama ilmiah suatu makhluk hidup berdasarkan metode binomial nomenclature atau tata nama ganda. Dengan metode ini suatu jenis makhluk hidup memiliki nama yang tidak digunakan oleh jenis makhluk hidup.  Dengan aturan sebagai berikut:


a. Nama suatu spesies terdiri atas dua kata, kata pertama menunjukkan nama genus dan kata kedua merupakan penunjuk jenis (contoh : Musa paradisiaca) 

b.    Huruf pertama nama genus ditulis dengan huruf kapital, sedangkan huruf pertama nama penunjuk jenisnya ditulis dengan huruf kecil.
c.     Nama spesies menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan, misalnya Babyrousa babyrussa (babirusa)
d.    Nama spesies harus ditulis berbeda dengan huruf-hurf lainnya. Misalnya jika dalam suatu teks hurufnya normal (tegak) maka spesies harus dicetak miring (italic). Demikian pula sebaliknya. Nama spesies juga dapat ditulis dengan cara diberi garis bawah pada setiap katanya. Berikut ini contoh penulisan nama spesies :
. Mangga (Mangifera indica) atau (Mangifera indica)
. Marmot (Cavia cobaya) atau (Cavia cobaya)
e.    Jika nama spesies tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan berikutnya harus digabung atau diberi tanda penghubung, misalnya kembang sepatu ditulis Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis
f.     Jika nama spesies hewan terdiri atas tiga kata, nama tersebut bukan nama spesies melinkan nama subspesies (anak jenis) yaitu nama takson dibawah tingkat spesies. Contohnya kucing rumah yang jinak (Felis maniculata domestica).
g.    Nama spesies juga mencantumkan inisial pemberi nama spesies tersebut misalnya jagung (Zea mays L.) huruf L tersebut merupakan inisial dari Linnaeus.

Keanekaragaman Hayati  
Keanekaragaman hayati atau biodiversitas terdiri atas 3 yaitu : keanekaragaman gen, spesies, dan keanekaragaman ekosistem.
1.    Keanekaragaman gen
Adalah variasi antara individu sejenis, yang dapat kita amati melalui penampakkan fenotipnya. Misalnya perbedaan antara bulu dan pial ayam, variasi mangga seperti mangga gadung, arum manis, manalagi dan golek, macam-macam tanaman padi yaitu : IR, Rojolele, PB, Sedani dan Bengawan, macam-macam kelapa yaitu kopyor, hijau, dan gading. Carilah contoh lainnya.

2.    Keanekaragaman spesies,
Keanekaragaman atau variasi yang terdapat pada berbagai  spesies atau jenis dalam genus yang sama. Contoh variasi antara padi, gandum, dan jagung (suku gramineae), variasi antara famili palmae yaitu kelapa, pinang, aren dan lontar. Dll.
 

3.    Keanekaragaman Ekosistem
Merupakan keanekaragaman suatu komunitas yang terdiri dari hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme dalam suatu habitat. Contoh hutan hujan, hutan tropis, padang rumput danau dll.

Selasa, 23 Agustus 2011

genetika

Selasa, 10 Mei 2011 - Prinsip pewarisan ditemukan dalam eksperimen pembiakkan dengan tanaman yang melacak bagaimana sifat, atau gen, bergerak dari generasi ke generasi. Tiap gen memiliki beberapa bentuk, yang disebut alel. Organisme yang bereproduksi secara seksual memiliki dua salinan dari tiap gen, satu diwariskan dari tiap orang tua. Anak kemungkinannya sama besar untuk mewariskan kedua salinan. Gen tersusun dari DNA, atau asam dioksiribosa, yang mengandung cetak biru untuk pembuatan sebuah organisme. DNA disimpan dalam inti sel, terorganisasi menjadi kromosom.



Semua manusia memiliki satu gen untuk tipe darah dalam sistem ABO. Huruf “ABO” berarti untuk dua tipe molekul di permukaan sel darah merah: tipe A, tipe B atau tidak sama sekali (O). Alelnya adalah A, B, atau O. Tiap orang memiliki sepasang alel, satu dari tiap orang tua. Kedua alel ini tidak mesti sama, dan seringkali memang berbeda; seseorang dengan tipe darah AB memiliki satu alel A dan satu alel B.

DNA tersusun dari empat basa kimia, bernama A, T, C, dan G. Ini adalah abjad untuk kode genetik. Semua mahluk hidup memiliki DNA yang mengandung keempat basa ini dalam kombinasi berbeda. Lewat mereka, DNA menyediakan instruksi tersandi untuk membuat protein, yang pada gilirannya menyusun sel-sel.

DNA terlihat seperti sebuah tangga tali berpuntir, yang disebut heliks ganda. Sis-sis tangga tersusun dari gula dan fosfat; anak tangganya tersusun dari dua pasangan basa. Pasangan basa tersusun lewat aturan khusus: Basa A selalu berikatan dengan T, dan C selalu dengan G. Karena sistem ini, satu sisi DNA adalah komplemen, atau negatif, dari sisi lain.

Untuk membuat sebuah protein, DNA menyalin dirinya sendiri. Untuk melakukan ini, molekul lain, bernama RNA, dibutuhkan. Ia terdiri dari basa pula; A, C, dan G ada, namun basa U menggantikan basa T. RNA memiliki aturan pasangan yang sama; A selalu berikatan dengan U dan C berikatan dengan G. DNA membuka dan RNA membuat salinan komplemen dari tiap sisi. Lalu molekul RNA mengambil salinan tersebut ke ribosom sel dan memecahkan sandinya untuk membuat protein. Mutasi, faktor penting dalam evolusi, terjadi ketika sebuah basa secara tidak sengaja salah tersandi.

Sumber :

Donald Johansson. Becoming Human.