Beranda

Rabu, 02 November 2011

Keanekaragaman hayati

Materi ini memuat tentang tentang keanekaragaman hayati yang akan dipelajari di kelas X semester 2 untuk lebih jelasnya silahkan download

Senyum maka bahagialah


Don’t Worry. Be Happy. Syair lagu yang terkenal ini tampaknya lebih bermakna berdasarkan studi terbaru yang menunjukkan bahwa kebahagiaan berkontribusi bagi usia yang lebih panjang.
Orang-orang yang bahagia tidak hanya menikmati hidup, tapi juga cenderung hidup lebih lama. Sebuah studi baru yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, menemukan bahwa orang yang dilaporkan merasa bahagia setiap harinya adalah 35 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mati dalam 5 tahun berikutnya jika dibandingkan dengan mereka yang kurang bahagia.
Penelitian sebelumnya tentang kebahagiaan dan umur panjang telah melihat bagaimana orang memiliki perasaan di masa lalu. Ingatan-ingatan perasaan ini tidak selalu akurat. Tidak semua orang bisa ingat persis bagaimana perasaan mereka pada beberapa hari yang lalu, sehingga informasinya menjadi sedikit kurang sempurna.
Untuk studi ini, para peneliti yang dipimpin Profesor Psikologi di University College London, memantau 3.800 peserta antara usia 52 hingga 79 tahun. Mereka diminta untuk merekam tingkat kebahagiaan mereka, kecemasan dan berbagai emosi lain di empat titik tertentu sepanjang satu hari tertentu.
Berdasarkan jawaban-jawaban mereka, para peneliti membagi para peserta menjadi tiga kelompok berdasarkan tingkat kebahagiaan dan perasaan positif. Masing-masing kelompok adalah sebanding dalam hal etnis, status pekerjaan, kesehatan secara keseluruhan dan pendidikan, tetapi bervariasi dalam hal usia, kekayaan dan apakah mereka merokok atau tidak.
Setelah jangka waktu lima tahun, para peneliti menemukan bahwa, tujuh persen dari kelompok yang kurang bahagia telah meninggal dibandingkan dengan empat persen pada kelompok yang paling bahagia. Kelompok menengah berada di lima persen.
Para peneliti kemudian memeriksa masing-masing kelompok lagi dan mengontrol faktor usia, penyakit kronis, olahraga, konsumsi alkohol, depresi dan sosial ekonomi. Dengan faktor-faktor yang sudah dipertimbangkan ini, mereka menemukan bahwa 35 persen dari kelompok yang paling bahagia memiliki kemungkinan yang kecil untuk meninggal sedangkan kelompok setengah bahagia adalah 20 persen lebih rendah.
Para peneliti menyebutkan bahwa emosi positif mempengaruhi area-area otak yang juga bekerja dalam fungsi pembuluh darah dan peradangan. Hormon kortisol juga dipengaruhi oleh perubahan dalam emosi dan bisa memainkan peran.
Meskipun studi ini tidak secara langsung membuktikan bahwa kebahagiaan mempengaruhi umur, namun tetap menunjukkan bahwa dokter harus memperhatikan keadaan emosional pasien mereka yang lebih tua. Steptoe yakin bahwa temuan ini memberi alasan bagi pentingnya menargetkan kesejahteraan positif pada pasien-pasien yang lebih tua untuk meningkatkan kesehatan mereka.
Kredit: University College London
Jurnal: Andrew Steptoe, Jane Wardle. Positive affect measured using ecological momentary assessment and survival in older men and women. Proceedings of the National Academy of Sciences, 31 Oktober 2011. DOI: 10.1073/pnas.1110892108

Senin, 26 September 2011

Free Download Anti Virus

Teman teman yang punya masalah dengan komputer atau laptop karena terserang virus, saya membantu teman-teman dalam menyediakan berbagai macam anti virus yang anda butuhkan.
Untuk mendownloadx silakan klikDownload atau Download

Kamis, 15 September 2011

Materi Biologi

Kelas X
Semester I
Bab I Biologi bagi Kehidupan
A. Objek Biologi
B. Cabang-cabang Biologi
C. Peran Biologi
Bab II Virus
A. Virus Organisme Aseluler
B. Struktur, Bentuk, dan Ukuran Virus
C. Klasifikasi Virus
D. Perkembangbiakan Virus
E. Peranan Virus bagi Kehidupan
Bab III Archaeobacteria dan Eubacteria
A. Prokaryot
B. Archaeobacteria
C. Eubacteria (Bakteri)
D. Bakteri dan Manusia
Bab IV Protista
A. Protista Mirip Hewan (Protozoa)
B. Protista Mirip Tumbuhan (Ganggang/Alga)
C. Protista Mirip Jamur (Jamur Protista)
Bab V Fungi
A. Zygomycotina
B. Ascomycotina
C. Basidiomycotina
D. Deuteromycotina
E. Lumut Kerak (Liken)/Lichenes
F. Mikoriza
Semester II
Bab VI Tingkat Keanekaragaman dalam Kehidupan
A. Keanekaragaman Gen
B. Keanekaragaman Jenis
C. Keanekaragaman Ekosistem
Bab VII Biodiversitas Di Indonesia
A. Manfaat Keanekaragaman Hayati
B. Keunikan Biodiversitas di Indonesia
C. Kegiatan Manusia yang Memengaruhi Keanekaragaman Hayati
Bab VIII Plantae
A. Bryophyta (Lumut)
B. Pterydophyta (Tumbuhan Paku)
C. Spermathophyta (Tumbuhan Berbiji)
Bab IX Animalia
A. Porifera
B. Coelenterata
C. Plathyhelminthes
D. Nemathelminthes
E. Annelida
F. Mollusca
G. Arthropoda
H. Echinodermata
I. Chordata
Bab X Ekosistem
A. Tingkat Organisasi Kehidupan dalam Ekosistem
B. Komponen Penyusun Ekosistem
C. Interaksi dalam Ekosistem
D. Keseimbangan Ekosistem
E. Suksesi
F. Tipe-tipe Ekosistem
Bab XI Aliran Energi dan Daur Biogeokimia
A. Aliran Energi
B. Rantai Makanan
C. Jaring- jaring Makanan
D. Tingkat Trofik
E. Piramida Ekologi
F. Daur Biogeokimia
Bab XII Pencemaran Lingkungan
A. Macam-macam Pencemaran dan Penyebabnya
B. Perubahan Lingkungan
C. Upaya Pencegahan Pencemaran Lingkungan
D. Parameter Pencemaran dalam Lingkungan
E. Jenis-jenis Limbah dan Pemanfaatan Limbah
Materi Kelas X selanjutnya bisa Anda dapatkan pada Kategori SMA Kelas X pada blog ini.

Rabu, 14 September 2011

Klasifikasi Makhluk Hidup

Musa paradisiaca
Klasifikasi Makhluk Hidup
Urutan tingkatan takson dari yang paling tinggi sampai terendah adalah sebagai berikut:
Tingkatan Takson
Tumbuhan (Padi)
Hewan (Anjing)
Kingdom
Divisi/filum
Kelas
Ordo (Bangsa)
Famili (suku)
Genus (marga)
Spesies (jenis)
Plantae
Spermatophyta
Monocotyledonae
Graminales
Graminae
Oryza
Oryza sativa
Animalia
Chordata
Mammalia
Carnivora
Canidae
Canis
Canis familiaris

 Pemberian nama ilmiah suatu makhluk hidup berdasarkan metode binomial nomenclature atau tata nama ganda. Dengan metode ini suatu jenis makhluk hidup memiliki nama yang tidak digunakan oleh jenis makhluk hidup.  Dengan aturan sebagai berikut:


a. Nama suatu spesies terdiri atas dua kata, kata pertama menunjukkan nama genus dan kata kedua merupakan penunjuk jenis (contoh : Musa paradisiaca) 

b.    Huruf pertama nama genus ditulis dengan huruf kapital, sedangkan huruf pertama nama penunjuk jenisnya ditulis dengan huruf kecil.
c.     Nama spesies menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan, misalnya Babyrousa babyrussa (babirusa)
d.    Nama spesies harus ditulis berbeda dengan huruf-hurf lainnya. Misalnya jika dalam suatu teks hurufnya normal (tegak) maka spesies harus dicetak miring (italic). Demikian pula sebaliknya. Nama spesies juga dapat ditulis dengan cara diberi garis bawah pada setiap katanya. Berikut ini contoh penulisan nama spesies :
. Mangga (Mangifera indica) atau (Mangifera indica)
. Marmot (Cavia cobaya) atau (Cavia cobaya)
e.    Jika nama spesies tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan berikutnya harus digabung atau diberi tanda penghubung, misalnya kembang sepatu ditulis Hibiscus rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis
f.     Jika nama spesies hewan terdiri atas tiga kata, nama tersebut bukan nama spesies melinkan nama subspesies (anak jenis) yaitu nama takson dibawah tingkat spesies. Contohnya kucing rumah yang jinak (Felis maniculata domestica).
g.    Nama spesies juga mencantumkan inisial pemberi nama spesies tersebut misalnya jagung (Zea mays L.) huruf L tersebut merupakan inisial dari Linnaeus.

Keanekaragaman Hayati  
Keanekaragaman hayati atau biodiversitas terdiri atas 3 yaitu : keanekaragaman gen, spesies, dan keanekaragaman ekosistem.
1.    Keanekaragaman gen
Adalah variasi antara individu sejenis, yang dapat kita amati melalui penampakkan fenotipnya. Misalnya perbedaan antara bulu dan pial ayam, variasi mangga seperti mangga gadung, arum manis, manalagi dan golek, macam-macam tanaman padi yaitu : IR, Rojolele, PB, Sedani dan Bengawan, macam-macam kelapa yaitu kopyor, hijau, dan gading. Carilah contoh lainnya.

2.    Keanekaragaman spesies,
Keanekaragaman atau variasi yang terdapat pada berbagai  spesies atau jenis dalam genus yang sama. Contoh variasi antara padi, gandum, dan jagung (suku gramineae), variasi antara famili palmae yaitu kelapa, pinang, aren dan lontar. Dll.
 

3.    Keanekaragaman Ekosistem
Merupakan keanekaragaman suatu komunitas yang terdiri dari hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme dalam suatu habitat. Contoh hutan hujan, hutan tropis, padang rumput danau dll.

Selasa, 23 Agustus 2011

genetika

Selasa, 10 Mei 2011 - Prinsip pewarisan ditemukan dalam eksperimen pembiakkan dengan tanaman yang melacak bagaimana sifat, atau gen, bergerak dari generasi ke generasi. Tiap gen memiliki beberapa bentuk, yang disebut alel. Organisme yang bereproduksi secara seksual memiliki dua salinan dari tiap gen, satu diwariskan dari tiap orang tua. Anak kemungkinannya sama besar untuk mewariskan kedua salinan. Gen tersusun dari DNA, atau asam dioksiribosa, yang mengandung cetak biru untuk pembuatan sebuah organisme. DNA disimpan dalam inti sel, terorganisasi menjadi kromosom.



Semua manusia memiliki satu gen untuk tipe darah dalam sistem ABO. Huruf “ABO” berarti untuk dua tipe molekul di permukaan sel darah merah: tipe A, tipe B atau tidak sama sekali (O). Alelnya adalah A, B, atau O. Tiap orang memiliki sepasang alel, satu dari tiap orang tua. Kedua alel ini tidak mesti sama, dan seringkali memang berbeda; seseorang dengan tipe darah AB memiliki satu alel A dan satu alel B.

DNA tersusun dari empat basa kimia, bernama A, T, C, dan G. Ini adalah abjad untuk kode genetik. Semua mahluk hidup memiliki DNA yang mengandung keempat basa ini dalam kombinasi berbeda. Lewat mereka, DNA menyediakan instruksi tersandi untuk membuat protein, yang pada gilirannya menyusun sel-sel.

DNA terlihat seperti sebuah tangga tali berpuntir, yang disebut heliks ganda. Sis-sis tangga tersusun dari gula dan fosfat; anak tangganya tersusun dari dua pasangan basa. Pasangan basa tersusun lewat aturan khusus: Basa A selalu berikatan dengan T, dan C selalu dengan G. Karena sistem ini, satu sisi DNA adalah komplemen, atau negatif, dari sisi lain.

Untuk membuat sebuah protein, DNA menyalin dirinya sendiri. Untuk melakukan ini, molekul lain, bernama RNA, dibutuhkan. Ia terdiri dari basa pula; A, C, dan G ada, namun basa U menggantikan basa T. RNA memiliki aturan pasangan yang sama; A selalu berikatan dengan U dan C berikatan dengan G. DNA membuka dan RNA membuat salinan komplemen dari tiap sisi. Lalu molekul RNA mengambil salinan tersebut ke ribosom sel dan memecahkan sandinya untuk membuat protein. Mutasi, faktor penting dalam evolusi, terjadi ketika sebuah basa secara tidak sengaja salah tersandi.

Sumber :

Donald Johansson. Becoming Human.

Minggu, 21 Agustus 2011

ikan modern

Komunitas Ikan Modern Hidup Cepat dan Mati Muda
Senin, 4 Juli 2011 - Komunitas ikan di abad ke-21 hidup cepat dan mati muda. Itulah temuan utama dari studi terbaru oleh para peneliti dari Wildlife Conservation Society yang membandingkan ikan-ikan yang baru ditangkap di pesisir Kenya dengan tulang ikan yang tersimpan di situs Swahili kuno untuk memahami bagaimana membangun perikanan saat ini.
________________________________________

Mencari bagaimana populasi ikan dipengaruhi tekanan perikanan yang meningkat seiring waktu, McClanahan dan Omukoto membandingkan data sejarah hidup komunitas ikan modern (yang dikumpulkan dari ikan yang ditangkap dari bekas-bekas ikan yang digali dari pemukiman Swahili kuno di Shanga, Kenya. Terbentang sekitar 650 tahun, pemukiman ini memberi pandangan berharga pada para peneliti mengenai bagaimana komponen komunitas ikan dan tekanan perikanan berubah seiring waktu.
Para peneliti menemukan kalau sejarah hidup ikan yang tertangkap perikanan modern dan komponen komunitas ikan purba berbeda nyata. Komunitas ikan purba memiliki predator puncak yang persentasinya besar – spesies yang memangsa ikan dan invertebrata besar seperti siput, teripang, dan tiram – komunitas ikan modern mengandung lebih banyak spesies yang memakan tanaman, invertebrata kecil seperti kutu laut, umumnya spesies yang berada pada rantai makanan yang lebih rendah. Komponen komunitas ikan modern juga mengandung lebih banyak spesies yang lebih kecil ukurannya dengan laju pertumbuhan dan kematian lebih tinggi.
Penelitian ini juga menemukan kalau jumlah tulang ikan di midden berpuncak antara 1000-1100 M (sekitar 1000-900 tahun lalu) sebelum menurun, sementara belulang domba dan kambing menjadi lebih banyak dalam level substrata yang lebih tinggi, menunjukkan kalau ada pergeseran pola makan manusia ke hewan ternak.
Dari Fiji ke Kenya ke terumbu karang Glover, penelitian Dr. McClanahan telah memeriksa ekologi, perikanan, pengaruh perubahan iklim, dan manajemen terumbu karang pada lokasi kunci di dunia. Penelitian ini didukung yayasan John D. and Catherine T. MacArthur Foundation dan Yayasan The Tiffany & Co.
Sumber berita :
Wildlife Conservation Society
Referensi jurnal:
Timothy R. McClanahan, Johnstone O. Omukoto. Comparison of Modern and Historical Fish Catches (AD 750-1400) to Inform Goals for Marine Protected Areas and Sustainable Fisheries. Conservation Biology, 2011; DOI: 10.1111/j.1523-1739.2011.01694.x
di kopi dari http://www.faktailmiah.com/

Membuat Skala Pengukuran & Instrumen Penelitian

Membuat Skala Pengukuran & Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan menggunakan istrumen untuk mengumpulkan data penelitian. Istrumen penelitian ini digunakan untuk meneliti variabel yang diteliti. Dengan demikian junlam instrumen yang akan digunakan untuk penelitian tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Instrumen-instrumen penelitian sudah ada yang dibekukan, tapi ada yang harus dibuat peneliti sendiri. Karena instrumen penelitian akan diguankan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap istrumen harus mempunyai skala.

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam penelitian akan menghasilkan data kuantitatif. Sebagai contoh, misalnya timbangan emas sebagi instrumen untuk mengukur berat emas, disebut dengan skala mligram (mg) dan kan menghasilkan data kuantitatif berat emas dalam satuan mg bila digunakan untuk mengukur; meteran dibuat untuk mengukur panjang dibuat dengan skala mm, dan akam menghasilkan data kuantitatif panjang dengan satuan mm.

Dengan skala pengukuran ini, maka variabel yang akan diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif. Misalnya berat emas 20 gram, berat besi 200 kg, suhu badan orang yang sehat 370, EQ seorang 210.

Ada beberapa macam teknik skala yang bisa digunakan dalam penelitian. Antara lain adalah: Skala Linkert, Skala Guttmann, Skala Bogardus, Skala Thurstone, Skala Semantic, Skala Stipel, Skala Paired-Comparison, Skala rank-Order. Kedelapan maca teknik skala tersebut bila digunakan dalam pengukuran, akan mendapatkan data interval, atau rasio. Hal ini tergantung pada bidang yang akan diukur.

Namun dalam kesempatan kali ini saya hanya ingin mengulas tentang teknik skala Likert. Sesuai dengan teknik skala yang telah saya gunakan dalam penyusunan skripsi saya.

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.

Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan, baik bersifat favorable (positif) bersifat bersifat unfavorable (negatif).

Jawaban setiap item instrumen yang mengunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang berupa kata-kata antara lain:
a. Sangat Setuju, b. Setuju, c. Ragu-ragu, d. Tidak Setuju, e. Sangat Tidak Setuju.
a. Sangat Baik, b. Baik, c. Ragu-ragu, d. Tidak Baik, e. Sangat Tidak Baik.

Sistem penilaian dalam skala Likert adalah sebagai berikut:
Item Favorable: sangat setuju/baik (5), setuju/baik (4), ragu-ragu (3), tidak setuju/baik (2), sangat tidak setuju/baik (1)
Item Unfavorable: sangat setuju/ baik (1), setuju/ baik (2), ragu-ragu (3), tidak setuju/ baik (4), sangat tidak setuju/ baik (5).

Insrtumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda.
Contoh Bentuk checklist
Berilah jawaban pernyataan berikut sesuai dengan pendapat Anda, dengan cara memberi tanda (X) pada Kolom yang tersedia.


SS : Sangat Setuju
ST : Setuju
RG : Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju

Contoh bentuk pilihan ganda
Berilah salah satu jawaban terhadap pernyataan berikut sesuai dengan pendapat Anda, dengan cara memberi tanda lingkaran pada nomor jawaban yang tersedia.
Arif Luqman Nadhirin akan segera menduduki jabatan manager pada perusahaan kita.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju

Dengan bentuk pilihan ganda itu, maka jawaban dapat diletakan pada tempat yang berbeda-beda. Untuk jawaban di atas “Sangat Setuju” diletakan pada nomor pertama. Untuk item selanjutnya jawaban :Sangat Setuju” dapat diletakan pada nomot terakhir. Pada bentuk checklist, sering jawaban tidak dibaca, karena letak jawaban sudah menentu. Tapi dengan bentuk checklist, maka akan didapat keuntungan dalam hal singkat pembuatannya, hemat kertas, mudah mentabulasikan data, dan secara visual lebih menarik.

Itu dulu yang bisa saya tulis, semoga bisa bermanfaat bagi Anda. Untuk contoh skala serta metode analisis data bisa Anda baca pada tulisan saya selanjutnya.

Jogjakarta, Minggu 17 Januari 2010
Untuk lebih lanjut silakan kelik http://nadhirin.blogspot.com

Sabtu, 20 Agustus 2011

Bank soal


SOAL-SOAL PERSIAPAN UAN 2009-2010
MATA PELAJARAN  :  BIOLOGI
NO SKL
KEMAMPUAN YANG DIUJI
SOAL
1
Menjelaskan kunci determinasi sederhana dan tata
nama binomial organisme pada keanekaragaman hayati
di Indonesia
1.    Beberapa cara penulisan ilmiah:
1. Terdiri dari dua kata bahasa Latin atau yang dilatinkan.
2. Kata pertama dimulai dengan huruf besar, kata kedua dimulai huruf kecil.
3. Penulisan kata pertama dengan kedua disambung.
4. Penulisan kata pertama dengan kedua tidak disambung.
5. Ditulis dengan cetak miring atau digarisbawahi secara terputus.
6. Nama penemunya, tidak boleh dicantumkan.
Cara penulisan binomial nomenklatur yang benar adalah ........
A.     1- 2 - 3 - 5                       D.  2- 3 - 5 - 6
B.     1- 2 - 3 - 6                       E.  2- 4 - 5 - 6
C.     1- 2 - 4 – 5
Kunci jawaban :C
2.    Perhatikan cara penulisan nama spesies berikut ini,
1.      Zea mays
2.      Canis Lupus
3.      Balantidium coli
4.      Homo sapiens
Cara penulisan nama spesies yang tepat menurut sistem binomial adalah.....
A.     1 dan 2                          D.   2 dan 3
B.     1 dan 3                          E.   2 dan 4
C.     1 dan 4
Kunci jawaban : C
3.    Tumbuhan tebu diberi nama ilmiah Saccharum officinarum, sedangkan tumbuhan gelagah diberi nama ilmiah Saccharum spontaneum. Ini berarti bahwa tumbuhan tebu dan gelagah memiliki ...
A.  Genus berbeda, spesies berbeda                  D. Genus sama, spesies berbeda, famili berbeda
B.  Genus sama. spesies sama                           E.  Genus sama, spesies berbeda, famili sama 
C.  Genus berbeda, spesies sama
Kunci jawaban : E
4.    Urutan takson pada tumbuhan dari tinggi ke rendah adalah....
A.     Divisio - klas - ordo - spesies - genus - famili        D.  Divisio - klas - ordo - spesies - genus
B.     Divisio - spesies - genus - famili - ordo - kelas      E.   Divisio - ordo - klas - spesies - genus
C.     Divisio - klas - ordo - famili - genus - spesies
Kunci jawaban : D




NO SKL
KEMAMPUAN YANG DIUJI
SOAL

1
Menjabarkan konsep keanekaragaman tingkat gen, jenis, dan ekosistem
1.    Kucing, anjing dan harimau memiliki kesamaan antara lain struktur gigi dan jenis makanannya. Oleh karena itu, hewan tersebut dikelompokkan dalam satu takson yang sama, yaitu ........
A.    Filum                                             D.  Famili
B.     Kelas                                             E.   Genus
C.     Ordo
Kunci Jawaban : D
2.    Kelompok tumbuhan yang menunjukkan variasi individu dalam satu spesies terdapat pada........
A.    Jambu, mangga, nanas                 D.   Mangga gadung, manalagi, golek
B.     Kelapa, tomat, pinang                  E.    Jahe merah, lengkuas merah, jahe putih
C.     Terung, tomat, kentang
Kunci Jawaban : D
3.    Berikut ini termasuk keanekaragaman tingkat gen adalah....
A.    Jeruk bali, jeruk nipis, jeruk keprot                      D.  Lengkuas, jahe dan kunyit
B.     Kacang tanah, kacang panjang, dan kacang ijo    E.   Mangga golek, mangga manalagi, mangga gadung
C.     Bawang merah, bawang putih, bawang daun
Kunci Jawaban : E
4.    Di dalam klasifikasi, jeruk bali (Citrus maxima), jeruk nipis (Citrus aurantifilia) dan jeruk keprok (Citrus nobilis) termasuk dalam satu kelompok, yaitu pada tingkat …
A.    Spesies                                        D.  Ordo
B.     Genus                                          E.   Kelas
C.     Famili
Kunci Jawaban : B
5.    Berbagai ciri organisme:
1.      Suara kicau burung
2.      Warna bulu burung
3.      Bentuk cakar burung
4.      Bentuk hidung manusia
5.      Warna bola mata manusia
Ciri organisme yang merupakan contoh adanya keanekaragaman gen adalah....
A.    1 dan 2                                        D.  3 dan 4         
B.     1 dan 3                                        E.  4 dan 5
C.     2 dan 3
Kunci Jawaban : E