Beranda

Selasa, 23 Agustus 2011

genetika

Selasa, 10 Mei 2011 - Prinsip pewarisan ditemukan dalam eksperimen pembiakkan dengan tanaman yang melacak bagaimana sifat, atau gen, bergerak dari generasi ke generasi. Tiap gen memiliki beberapa bentuk, yang disebut alel. Organisme yang bereproduksi secara seksual memiliki dua salinan dari tiap gen, satu diwariskan dari tiap orang tua. Anak kemungkinannya sama besar untuk mewariskan kedua salinan. Gen tersusun dari DNA, atau asam dioksiribosa, yang mengandung cetak biru untuk pembuatan sebuah organisme. DNA disimpan dalam inti sel, terorganisasi menjadi kromosom.



Semua manusia memiliki satu gen untuk tipe darah dalam sistem ABO. Huruf “ABO” berarti untuk dua tipe molekul di permukaan sel darah merah: tipe A, tipe B atau tidak sama sekali (O). Alelnya adalah A, B, atau O. Tiap orang memiliki sepasang alel, satu dari tiap orang tua. Kedua alel ini tidak mesti sama, dan seringkali memang berbeda; seseorang dengan tipe darah AB memiliki satu alel A dan satu alel B.

DNA tersusun dari empat basa kimia, bernama A, T, C, dan G. Ini adalah abjad untuk kode genetik. Semua mahluk hidup memiliki DNA yang mengandung keempat basa ini dalam kombinasi berbeda. Lewat mereka, DNA menyediakan instruksi tersandi untuk membuat protein, yang pada gilirannya menyusun sel-sel.

DNA terlihat seperti sebuah tangga tali berpuntir, yang disebut heliks ganda. Sis-sis tangga tersusun dari gula dan fosfat; anak tangganya tersusun dari dua pasangan basa. Pasangan basa tersusun lewat aturan khusus: Basa A selalu berikatan dengan T, dan C selalu dengan G. Karena sistem ini, satu sisi DNA adalah komplemen, atau negatif, dari sisi lain.

Untuk membuat sebuah protein, DNA menyalin dirinya sendiri. Untuk melakukan ini, molekul lain, bernama RNA, dibutuhkan. Ia terdiri dari basa pula; A, C, dan G ada, namun basa U menggantikan basa T. RNA memiliki aturan pasangan yang sama; A selalu berikatan dengan U dan C berikatan dengan G. DNA membuka dan RNA membuat salinan komplemen dari tiap sisi. Lalu molekul RNA mengambil salinan tersebut ke ribosom sel dan memecahkan sandinya untuk membuat protein. Mutasi, faktor penting dalam evolusi, terjadi ketika sebuah basa secara tidak sengaja salah tersandi.

Sumber :

Donald Johansson. Becoming Human.

Minggu, 21 Agustus 2011

ikan modern

Komunitas Ikan Modern Hidup Cepat dan Mati Muda
Senin, 4 Juli 2011 - Komunitas ikan di abad ke-21 hidup cepat dan mati muda. Itulah temuan utama dari studi terbaru oleh para peneliti dari Wildlife Conservation Society yang membandingkan ikan-ikan yang baru ditangkap di pesisir Kenya dengan tulang ikan yang tersimpan di situs Swahili kuno untuk memahami bagaimana membangun perikanan saat ini.
________________________________________

Mencari bagaimana populasi ikan dipengaruhi tekanan perikanan yang meningkat seiring waktu, McClanahan dan Omukoto membandingkan data sejarah hidup komunitas ikan modern (yang dikumpulkan dari ikan yang ditangkap dari bekas-bekas ikan yang digali dari pemukiman Swahili kuno di Shanga, Kenya. Terbentang sekitar 650 tahun, pemukiman ini memberi pandangan berharga pada para peneliti mengenai bagaimana komponen komunitas ikan dan tekanan perikanan berubah seiring waktu.
Para peneliti menemukan kalau sejarah hidup ikan yang tertangkap perikanan modern dan komponen komunitas ikan purba berbeda nyata. Komunitas ikan purba memiliki predator puncak yang persentasinya besar – spesies yang memangsa ikan dan invertebrata besar seperti siput, teripang, dan tiram – komunitas ikan modern mengandung lebih banyak spesies yang memakan tanaman, invertebrata kecil seperti kutu laut, umumnya spesies yang berada pada rantai makanan yang lebih rendah. Komponen komunitas ikan modern juga mengandung lebih banyak spesies yang lebih kecil ukurannya dengan laju pertumbuhan dan kematian lebih tinggi.
Penelitian ini juga menemukan kalau jumlah tulang ikan di midden berpuncak antara 1000-1100 M (sekitar 1000-900 tahun lalu) sebelum menurun, sementara belulang domba dan kambing menjadi lebih banyak dalam level substrata yang lebih tinggi, menunjukkan kalau ada pergeseran pola makan manusia ke hewan ternak.
Dari Fiji ke Kenya ke terumbu karang Glover, penelitian Dr. McClanahan telah memeriksa ekologi, perikanan, pengaruh perubahan iklim, dan manajemen terumbu karang pada lokasi kunci di dunia. Penelitian ini didukung yayasan John D. and Catherine T. MacArthur Foundation dan Yayasan The Tiffany & Co.
Sumber berita :
Wildlife Conservation Society
Referensi jurnal:
Timothy R. McClanahan, Johnstone O. Omukoto. Comparison of Modern and Historical Fish Catches (AD 750-1400) to Inform Goals for Marine Protected Areas and Sustainable Fisheries. Conservation Biology, 2011; DOI: 10.1111/j.1523-1739.2011.01694.x
di kopi dari http://www.faktailmiah.com/

Membuat Skala Pengukuran & Instrumen Penelitian

Membuat Skala Pengukuran & Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan menggunakan istrumen untuk mengumpulkan data penelitian. Istrumen penelitian ini digunakan untuk meneliti variabel yang diteliti. Dengan demikian junlam instrumen yang akan digunakan untuk penelitian tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Instrumen-instrumen penelitian sudah ada yang dibekukan, tapi ada yang harus dibuat peneliti sendiri. Karena instrumen penelitian akan diguankan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap istrumen harus mempunyai skala.

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam penelitian akan menghasilkan data kuantitatif. Sebagai contoh, misalnya timbangan emas sebagi instrumen untuk mengukur berat emas, disebut dengan skala mligram (mg) dan kan menghasilkan data kuantitatif berat emas dalam satuan mg bila digunakan untuk mengukur; meteran dibuat untuk mengukur panjang dibuat dengan skala mm, dan akam menghasilkan data kuantitatif panjang dengan satuan mm.

Dengan skala pengukuran ini, maka variabel yang akan diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif. Misalnya berat emas 20 gram, berat besi 200 kg, suhu badan orang yang sehat 370, EQ seorang 210.

Ada beberapa macam teknik skala yang bisa digunakan dalam penelitian. Antara lain adalah: Skala Linkert, Skala Guttmann, Skala Bogardus, Skala Thurstone, Skala Semantic, Skala Stipel, Skala Paired-Comparison, Skala rank-Order. Kedelapan maca teknik skala tersebut bila digunakan dalam pengukuran, akan mendapatkan data interval, atau rasio. Hal ini tergantung pada bidang yang akan diukur.

Namun dalam kesempatan kali ini saya hanya ingin mengulas tentang teknik skala Likert. Sesuai dengan teknik skala yang telah saya gunakan dalam penyusunan skripsi saya.

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.

Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan, baik bersifat favorable (positif) bersifat bersifat unfavorable (negatif).

Jawaban setiap item instrumen yang mengunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang berupa kata-kata antara lain:
a. Sangat Setuju, b. Setuju, c. Ragu-ragu, d. Tidak Setuju, e. Sangat Tidak Setuju.
a. Sangat Baik, b. Baik, c. Ragu-ragu, d. Tidak Baik, e. Sangat Tidak Baik.

Sistem penilaian dalam skala Likert adalah sebagai berikut:
Item Favorable: sangat setuju/baik (5), setuju/baik (4), ragu-ragu (3), tidak setuju/baik (2), sangat tidak setuju/baik (1)
Item Unfavorable: sangat setuju/ baik (1), setuju/ baik (2), ragu-ragu (3), tidak setuju/ baik (4), sangat tidak setuju/ baik (5).

Insrtumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda.
Contoh Bentuk checklist
Berilah jawaban pernyataan berikut sesuai dengan pendapat Anda, dengan cara memberi tanda (X) pada Kolom yang tersedia.


SS : Sangat Setuju
ST : Setuju
RG : Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju

Contoh bentuk pilihan ganda
Berilah salah satu jawaban terhadap pernyataan berikut sesuai dengan pendapat Anda, dengan cara memberi tanda lingkaran pada nomor jawaban yang tersedia.
Arif Luqman Nadhirin akan segera menduduki jabatan manager pada perusahaan kita.
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak Setuju
e. Sangat Tidak Setuju

Dengan bentuk pilihan ganda itu, maka jawaban dapat diletakan pada tempat yang berbeda-beda. Untuk jawaban di atas “Sangat Setuju” diletakan pada nomor pertama. Untuk item selanjutnya jawaban :Sangat Setuju” dapat diletakan pada nomot terakhir. Pada bentuk checklist, sering jawaban tidak dibaca, karena letak jawaban sudah menentu. Tapi dengan bentuk checklist, maka akan didapat keuntungan dalam hal singkat pembuatannya, hemat kertas, mudah mentabulasikan data, dan secara visual lebih menarik.

Itu dulu yang bisa saya tulis, semoga bisa bermanfaat bagi Anda. Untuk contoh skala serta metode analisis data bisa Anda baca pada tulisan saya selanjutnya.

Jogjakarta, Minggu 17 Januari 2010
Untuk lebih lanjut silakan kelik http://nadhirin.blogspot.com

Sabtu, 20 Agustus 2011

Bank soal


SOAL-SOAL PERSIAPAN UAN 2009-2010
MATA PELAJARAN  :  BIOLOGI
NO SKL
KEMAMPUAN YANG DIUJI
SOAL
1
Menjelaskan kunci determinasi sederhana dan tata
nama binomial organisme pada keanekaragaman hayati
di Indonesia
1.    Beberapa cara penulisan ilmiah:
1. Terdiri dari dua kata bahasa Latin atau yang dilatinkan.
2. Kata pertama dimulai dengan huruf besar, kata kedua dimulai huruf kecil.
3. Penulisan kata pertama dengan kedua disambung.
4. Penulisan kata pertama dengan kedua tidak disambung.
5. Ditulis dengan cetak miring atau digarisbawahi secara terputus.
6. Nama penemunya, tidak boleh dicantumkan.
Cara penulisan binomial nomenklatur yang benar adalah ........
A.     1- 2 - 3 - 5                       D.  2- 3 - 5 - 6
B.     1- 2 - 3 - 6                       E.  2- 4 - 5 - 6
C.     1- 2 - 4 – 5
Kunci jawaban :C
2.    Perhatikan cara penulisan nama spesies berikut ini,
1.      Zea mays
2.      Canis Lupus
3.      Balantidium coli
4.      Homo sapiens
Cara penulisan nama spesies yang tepat menurut sistem binomial adalah.....
A.     1 dan 2                          D.   2 dan 3
B.     1 dan 3                          E.   2 dan 4
C.     1 dan 4
Kunci jawaban : C
3.    Tumbuhan tebu diberi nama ilmiah Saccharum officinarum, sedangkan tumbuhan gelagah diberi nama ilmiah Saccharum spontaneum. Ini berarti bahwa tumbuhan tebu dan gelagah memiliki ...
A.  Genus berbeda, spesies berbeda                  D. Genus sama, spesies berbeda, famili berbeda
B.  Genus sama. spesies sama                           E.  Genus sama, spesies berbeda, famili sama 
C.  Genus berbeda, spesies sama
Kunci jawaban : E
4.    Urutan takson pada tumbuhan dari tinggi ke rendah adalah....
A.     Divisio - klas - ordo - spesies - genus - famili        D.  Divisio - klas - ordo - spesies - genus
B.     Divisio - spesies - genus - famili - ordo - kelas      E.   Divisio - ordo - klas - spesies - genus
C.     Divisio - klas - ordo - famili - genus - spesies
Kunci jawaban : D




NO SKL
KEMAMPUAN YANG DIUJI
SOAL

1
Menjabarkan konsep keanekaragaman tingkat gen, jenis, dan ekosistem
1.    Kucing, anjing dan harimau memiliki kesamaan antara lain struktur gigi dan jenis makanannya. Oleh karena itu, hewan tersebut dikelompokkan dalam satu takson yang sama, yaitu ........
A.    Filum                                             D.  Famili
B.     Kelas                                             E.   Genus
C.     Ordo
Kunci Jawaban : D
2.    Kelompok tumbuhan yang menunjukkan variasi individu dalam satu spesies terdapat pada........
A.    Jambu, mangga, nanas                 D.   Mangga gadung, manalagi, golek
B.     Kelapa, tomat, pinang                  E.    Jahe merah, lengkuas merah, jahe putih
C.     Terung, tomat, kentang
Kunci Jawaban : D
3.    Berikut ini termasuk keanekaragaman tingkat gen adalah....
A.    Jeruk bali, jeruk nipis, jeruk keprot                      D.  Lengkuas, jahe dan kunyit
B.     Kacang tanah, kacang panjang, dan kacang ijo    E.   Mangga golek, mangga manalagi, mangga gadung
C.     Bawang merah, bawang putih, bawang daun
Kunci Jawaban : E
4.    Di dalam klasifikasi, jeruk bali (Citrus maxima), jeruk nipis (Citrus aurantifilia) dan jeruk keprok (Citrus nobilis) termasuk dalam satu kelompok, yaitu pada tingkat …
A.    Spesies                                        D.  Ordo
B.     Genus                                          E.   Kelas
C.     Famili
Kunci Jawaban : B
5.    Berbagai ciri organisme:
1.      Suara kicau burung
2.      Warna bulu burung
3.      Bentuk cakar burung
4.      Bentuk hidung manusia
5.      Warna bola mata manusia
Ciri organisme yang merupakan contoh adanya keanekaragaman gen adalah....
A.    1 dan 2                                        D.  3 dan 4         
B.     1 dan 3                                        E.  4 dan 5
C.     2 dan 3
Kunci Jawaban : E